• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks

Sariagri.id bagi-bagi THR, Klik disini

  • Home
  • Peternakan

Hati-hati! Makan Daging Tikus Bisa Terserang 5 Penyakit Ini

sariagri.id - Rabu, 7 April 2021 | 18:40 WIB

Daging Tikus, Berita Pangan, Makan Tikus peternakan, peternakan sapi, peternakan ayam, peternakan kambing

Daging Tikus. (Ia Teh/National Geographic)
Daging Tikus. (Ia Teh/National Geographic)

Berita Peternakan - Perlu diketahui, daging tikus mampu membawa lebih dari 60 penyakit yang bisa memengaruhi manusia.

Editor: Tatang Adhiwidharta

SariAgri -  Banyak orang di beberapa negara tropis Asia, gemar mengonsumsi daging tikus. Ini umumnya terjadi bagi masyarakat pertanian, seperti yang terjadi di Vietnam yang harga daging tikus lebih mahal dari daging ayam.

Perlu diketahui, mamalia satu ini membawa lebih dari 60 penyakit yang bisa memengaruhi manusia. Bahkan infeksi bakterinya bisa menular dan bisa jadi penyakit.

Lantas apa yang akan terjadi jika Kita makan daging tikus? ternyata ada sejumlah penyakit yang bisa disebabkan.

1. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang bisa menular dari tikus ke manusia. Kita bakal terserang penyakit ini ketika makan daging tikus, makanan yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan urine tikus.

Pada umumnya gejala baru muncul setelah lima hingga 14 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut meliputi demam, batuk, diare, sakit kepala, ruam, dan iritasi pada mata.

Seperti diberitakan Medical News Today, pada umumnya pasien akan sembuh dengan sendirinya setelah seminggu. Namun ada 10 persen dari mereka justru mengalami leptospirosis yang parah. Jika itu terjadi, artinya bakteri sudah masuk ke hati, ginjal, atau bahkan jantung.

2. Hantavirus

Hantavirus merupakan penyakit berikutnya yang disebabkan oleh tikus. Gejala ini menyerupai flu tapi terjadi dalam waktu yang lama, yaitu lebih dari 10 hari.

Manusia bisa mendapatkannya melalui makanan yang terkontaminasi daging atau urine tikus. Virus juga bisa menyebar melalui udara.

Hantavirus dapat menjadi komplikasi yang serius, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jika sudah menginfeksi tubuh, virus ini dapat mengisi paru-paru dengan cairan sehingga kita sulit bernapas.

Selanjutnya, tekanan darah pun menurun dan organ pun rusak, terutama jantung. Mengutip dari Mayo Clinic, tingkat kematian penyakit ini bisa mencapai 30 persen.

Baca Juga: Tak Perlu Gunakan Racun, 6 Tanaman Ini Bisa Usir Tikus
Penampakan Tikus Raksasa Seukuran Kambing, Beratnya Capai 60 Kg

3. Listeriosis

Tikus banyak membawa bibit penyakit, salah satunya adalah bakteri bernama Listeria monocytogenes. Bakteri ini dapat sampai ke tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi daging atau kotoran tikus.

Orang yang paling rentan mengalaminya adalah wanita hamil, orang tua, dan bayi yang baru saja lahir. Gejala listeriosis meliputi demam, sakit pada persendian, mual, diare, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, hingga kesulitan bernapas.

Penyakit ini tergolong cukup serius. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi bisa sembuh setelah pasien menjalani perawatan rumah sakit selama lima hari. Namun penyakit ini bisa memicu infeksi darah dan meningitis.

4. Salmonellosis

Tikus membawa bakteri Salmonella yang berbahaya untuk kesehatan. Umumnya, penyakit ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi kotoran tikus.

Gejalanya meliputi diare, penurunan berat badan, kram perut, muntah, mual, hingga munculnya darah pada kotoran. Gejala ini biasanya bertahan selama dua hingga tujuh hari, setelah itu pasien akan sembuh. Namun pada sebagian kasus, mereka akan terkena tipus dan harus dirawat di rumah sakit.

5. Demam Gigitan Tikus

Tak selamanya demam gigitan tikus atau rat-bite fever terinfeksi karena gigitan. Konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh daging atau kotorannya pun juga bisa menyebabkan penyakit ini.

Gejalanya meliputi demam, muntah, sakit kepala, nyeri sendi, pembengkakan sendi, dan ruam. Kondisi tersebut akan mulai muncul setelah tiga hari setelah infeksi. Namun ruam baru akan muncul setelah empat hari dan biasanya berpusat di tangan dan kaki.

Walaupun tergolong jarang, para ahli mengatakan bahwa demam gigitan tikus bisa menyebabkan akibat yang fatal. Beberapa komplikasi yang bisa disebabkannya adalah abses, infeksi hati, ginjal, paru-paru, otak, sistem saraf, dan jantung.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Pangan
  • Tips Kesehatan
  • Peternakan
  • Agripedia
  • Tikus

COMMENTS

Lainnya

  • Kucing bikin kagum netizen. (TikTok@binsyowi5)

    Peternakan 5 jam lalu

    Anti Mencuri Ikan, Tingkah Kucing Santun Ini Bikin Kagum Netizen

  • BKKPN Kupang melakukan survei masyarakat terdampak  badai siklon tropis Seroja. (KKP)

    Perikanan 6 jam lalu

    KKP Survei Pelaku Usaha Perikanan Terdampak Badai Siklon Tropis Seroja

  • Penyerahan keputusan menteri ESDM tentang penetapan Geoheritage (Dok/ESDM)

    Energi 6 jam lalu

    Kementerian ESDM Tetapkan 20 Lokasi Warisan Geologi di Yogyakarta

  • Warga Pulau Jeju pemilik anjing. (Foto: Unsplash)

    Peternakan 7 jam lalu

    Hewan Peliharaan di Korsel Meningkat, Pemilik Habiskan Rp2,3 juta per Bulan

  • Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim meminta pemerintah beri perhatina khusus sektor pertanian di wilayahnya. (Foto: Sariagri/Nurohman)

    Pertanian 7 jam lalu

    Hasilkan Beras Tertinggi, Wabup Indramayu Minta Pemerintah Beri Perhatian

  • Siwak atau miswak (Salvadora persica L). (Pixabay)

    Hortikultura 7 jam lalu

    Begini Cara Gunakan Siwak Saat Puasa di Bulan Ramadan

  • Ilustrasi daging ayam. (Foto: Sariagri/Jayadi)

    Peternakan 7 jam lalu

    Pro Kontra Impor untuk Atasi Kenaikan Harga Ayam di Pasar

  • Ilustrasi daging ayam. (Foto: Sariagri/Jayadi)

    Perdagangan 8 jam lalu

    Penyebab Harga Ayam Naik, Ini Pandangan Profesor IPB

  • Sejumlah calon pembeli memilih celana dan baju impor bekas di Pasar Kauman, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (7/3). (Foto: Antara)

    Perdagangan 8 jam lalu

    Kemenperin Dorong Industri Gunakan Serat Alam

  • Ilustrasi Buah dan Sayur. (Wikipedia)

    Teknologi 8 jam lalu

    Imbas Pandemi, Petani di Jepang Jual Sayur Lewat Mesin Penjual Otomatis

banner-sariagri.id

Top News

  • Hari Bumi, Google Mengajak Orang-orang Tanam Pohon
  • Kenali Hama Boleng Musuh Ubi Jalar dan Cara Pengendaliannya
  • Rencana Pembelian Peternakan di Belgia Dinilai Bukan Solusi Tepat
  • Lama Tak Terdengar, Susno Duadji 'Jenderal Cicak Buaya' Jadi Petani
  • Gurihnya Alpukat Kocok Bappenda Garut yang Tengah Naik Daun
  • Ini Pentingnya Penerapan Biosekuriti pada Peternakan Ayam
  • Jarang Diketahui! Ini 3 Tanaman Untuk Mengusir Kutu
  • Hanya Sebesar Semut, Ini Dia Penampakan Buah Terkecil Sedunia
  • KKP Resmikan Gerai Ikan Segar Wujud Maluku Sebagai Lumbung Ikan Nasional
  • POTY, Budidaya Sayuran Hidroponik Berbasis IoT Karya Anak Bangsa
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1344