Sariagri - Sebagai masyarakat Indonesia, kita sepatutnya berbangga hati, sebab negara kita menjadi salah satu negara penghasil benih udang lobster terbesar di dunia.
Udang lobster laut sering dianggap sama dengan udang pada umumnya. Namun kedua jenis ini sangat berbeda dan memiliki perbedaan.
Lobster sendiri termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Crustacea, kelas Malacotraca, ordo Decapoda, family Nephropidae. Kira-kira apa saja ya perbedaan keduanya, berikut ulasan lengkapnya.
Perbedaan Udang Lobster dan Udang Biasanya
Bentuk fisik
Sekilas jika dilihat lobster dan udang memang memiliki bentuk yang hampir sama dengan udang yang sering dikonsumsi sehari-hari.
Namun perlu Sobat Agri ketahui bahwa lobster ini adalah hewan yang unik. Ia merupakan perpaduan antara udang dan kepiting.
Jika dilihat bentuk tubuhnya, lobster memang terlihat seperti udang. Yang membedakan adalah lobster memiliki cangkang yang lebih keras, dan capit layaknya kepiting.
Bahkan capitnya sendiri sangat besar dan hampir seukuran dengan badannya.
Sementara udang biasa memiliki bentuk yang memanjang, dan ukurannya lebih kecil.
Habitat
Habitat lobster di lingkungan berbatu, berpasir, atau berlumpur. Ia sangat sering ditemukan di sepanjang garis pantai, hingga ujung continental shelf.
Namun selain di laut, ada juga udang lobster air tawar yang sudah banyak di budidayakan.
Sedangkan udang merupakan hewan yang mampu hidup hampir semua genangan air, yang berukuran besar, baik air tawar, air payau, maupun air asin.
Mereka banyak ditemukan di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Intinya, udang bisa hidup di
Untuk tingkat kedalam airnya juga bervariasi, mulai dari yang hidup di dekat permukaan air, hingga yang hidup di kedalaman beberapa ribu meter, di bawah permukaan air.
Tekstur daging
Selain tampilan fisiknya, perbedaan juga terletak pada tekstur daging. Daging lobster memiliki serat yang lebih tebal dari daging udang yang cenderung lembut.
Sehingga apabila dipisahkan dari cangkang, daging lobster akan terasa lebih kenyal, dibandingkan daging udang.
Harga
Selain itu, Bagaimana dengan harga untuk lobster yang memiliki daging lebih lembut, dari udang? Harga lobster sendiri, tentu jauh dari harga udang.
Harga udang lobster pasir, bisa mencapai Rp300.000 – Rp600.000 per kilogram nya. Terlebih, untuk jenis lobster yang lain, harganya bisa lebih mahal lagi. Belum lagi, untuk ukuran yang jumbo.
Sementara harga udang pancet/windu/tiger, memiliki harga yang lebih murah. Udang sendiri bisa dibanderol sekitar Rp90.000 – Rp109.000 per kilogram.
Harga juga bervariasi, tergantung di mana kamu membelinya. Jika kamu membeli di supermarket, tentu harganya akan lebih mahal, jika dibandingkan membeli di pasar atau di nelayan langsung.
Cara memasak
Untuk cara memasak kedua udang ini juga berbeda. Udang lobster memiliki cangkang yang lebih keras, sehingga memasak lobster juga penuh dengan ketelitian. Oleh karena itu cara memasak lobster, harus perhatikan teknik khusus.
Teknik yang perlu untuk diketahui, yaitu waktu memasaknya. Disarankan untuk tidak memasak terlalu lama baik itu direbus, digoreng, atau dimasak dengan cara apapun.
Sebab daging lobster bisa mengeras, jika kamu memasaknya terlalu lama.
Cukup masak dengan durasi sekitar dua menit saja. Atau jika ingin mengolahnya dengan cara dibakar atau digoreng, lebih baik kamu mengupas cangkangnya terlebih dahulu.
Cara lain yaitu dengan membelah lobster menjadi dua bagian, jika ingin dibakar. Dengan begitu akan membuat daging lobster menjadi cepat matang. Waktunya juga tidak lama yakni sekitar tiga menit saja.
Lobster sendiri bisa dijadikan menjadi berbagai menu masakan yang nikmat. Bahkan belum lama ini ada menu bakso udang lobster yang sedang yang viral di media sosial.
Baca Juga: Kabupaten Simeulue Galakkan Budidaya Lobster
Negara Ini Akan Larang Merebus Lobster dan Gurita Hidup-hidup, Ini Alasannya
Lain halnya dengan udang biasa, dalam cara memasak udang ini lebih mudah. Hal ini dikarenakan udang memiliki cangkang yang tipis dan tidak keras.
Sobat Agri bisa mengolahnya menjadi hidangan laut seperti udang asam manis, saus padang, tumis, sop, atau dibakar juga bisa.
Jika kamu ingin menggorengnya, kamu bisa gunakan api besar dan aduk-aduk hingga berubah warna, agar daging tidak keras.