Berita perdagangan - Gin Gin terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti para produsen, distributor, penyuplai, pedagang, dan Satgas Pangan.
SariAgri - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar memperkirakan menjelang Ramadhan nanti akan ada kenaikan permintaan kebutuhan pangan sekitar 10-15 persen. Sehingga di Kota Bandung, bukan hanya persoalan mengendalikan harga namun juga mengamankan ketersediaan stok.
Gin Gin menuturkan Kota Bandung bukan daerah penghasil bahan pangan. Sehingga sebagian besar kebutuhan bahan pangan didatangkan dari luar daerah Kota Bandung.
“Kota Bandung diuntungkan dari posisinya sebagai konsumen terbesar sehingga pangan itu banyak masuk. Jadi ketersediaan masih melebihi dari kebutuhan. Hanya memang menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ada perubahan pola konsumsi yang meningkat dan pada akhirnya mempengaruhi harga,” ucap Gin Gin dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung.
Untuk itu Gin Gin terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti para produsen, distributor, penyuplai, pedagang, Satgas Pangan dan bahkan para pakar untuk tetap memastikan ketersediaan pangan di Kota Bandung jangan sampai tersendat.
Buruan SAE
Di samping itu, Gin Gin juga terus menggalakan program ketahanan pangan di lingkungan terkecil masyarakat. Yakni dengan mengembangkan konsep urban farming yang terintegrasi memanfaatkan ruang rumah warga dengan konsep Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis).
Gin Gin menyebutkan saat ini sudah ada 190-an kelompok aktif Buruan SAE. “Kota Bandung sudah memiliki program ketahanan pangan berbasis rumah tangga, yaitu melalui Buruan SAE. Ini sudah menggeliat, seperti ketika cabe meningkat kemarin itu untuk skup rumah tangga kelompok Buruan SAE mereka tidak terdampak,” terangnya.