Sariagri - Dalam laporan terbaru tentang pertanian jeruk di Botswana, petugas penyuluhan pertanian Oarabile Letsatsi mengatakan bahwa pada tahun 2020 dan 2021, ada peningkatan jumlah petani yang mengimpor bibit jeruk untuk memulai produksi.
Baca Juga: Manfaat Daun Jeruk untuk Kesehatan, Hilangkan Stres hingga Perawatan Rambut
Tips Menanam Jeruk Santang Madu Dalam Pot, Dijamin Mudah!
“Kami mengharapkan peningkatan pasokan buah jeruk pada tahun 2024, karena pohon buah-buahan tumbuh dengan baik di banyak bagian negara,” katanya seperti dilansir Farmers Weekly.
Menurut asisten menteri pertanian negara itu, Molebatsi Molebatsi, di antara proyek-proyek yang diharapkan akan segera mulai berproduksi adalah proyek jutaan rand, yang menargetkan pasar lokal dan ekspor, termasuk AS dan Inggris. Molebatsi mengatakan kementerian pertanian mendukung proyek jeruk ini, termasuk proyek unggulan yang dikembangkan di lahan seluas 1.200 hektar di dekat Selibe-Phikwe.
Dia mengatakan proyek Selibe-Phikwe Citrus telah dikembangkan oleh investor Afrika Selatan bersama dengan pemerintah Botswanan sebagai cara untuk meningkatkan investasi asing langsung dan membangun ekonomi berbasis ekspor.
“Proyek ini diharapkan dapat mendatangkan investasi asing dengan nilai sekitar 598 miliar Rupiah. Ini juga akan memungkinkan transfer keterampilan, karena investor tidak (menentang) gagasan untuk mengizinkan petani jeruk lokal untuk membandingkan operasi mereka dengan proyek. Ini bisa membantu memperluas pertanian jeruk di Botswana,” kata Molebatsi.
Johan Janse van Vuuren, manajer operasi di Selibe-Phikwe Citrus, mengatakan 350.000 pohon jeruk telah ditanam di 500 hektar lahan pertanian, dan tahap pertama proyek, yang menargetkan 800 hektar untuk ditanami buah jeruk, diharapkan akan selesai pada Juni 2022. “Sisa 400ha akan digunakan untuk menanam berbagai buah lainnya,” katanya.
Jeruk yang akan ditanam di pertanian termasuk jeruk Star Ruby, lemon Eureka dan jeruk Valencia. “Produk dari peternakan ini diharapkan siap ekspor pada 2024,” tambahnya.
Dalam upaya untuk merangsang produksi jeruk di Botswana, kementerian pertanian telah mencadangkan 10.000 ha lahan yang dianggap cocok untuk pertanian jeruk. Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasokan jeruk saat ini di Botswana lebih rendah dari permintaan, dan negara itu mengimpor sekitar 25% dari buah yang dikonsumsi.