Sariagri - Menjelang Tahun Baru Imlek, permintaan buah naga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terus meningkat. Harga jualnya yang ikut naik pun membuat petani buah naga meraup untung hingga puluhan jutaan rupiah setiap panen.
Misalnya saja, Kelompok Tani Graham Kabuaran Mandiri, di Jalan Kapten Sawal, Kelurahan Kabuaran, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, yang memiliki lahan seluas 10 hektare mampu memanen empat ton per hari dari 20.000 pohon yang ada.
“Ada peningkatan 50 persen lebih dibandingkan imlek tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu per hari bisa panen empat ton, kini setiap kali petik bisa menghasilkan delapan ton,” ujar Kelompok Tani Graham Kabuaran Mandiri, Sutris, kepada Sariagri, Kamis (27/1).
Pria berusia 52 tahun itu menyebut buah naga identik dengan keberuntungan saat Imlek. Karena itu, buah naga miliknya selalu habis setiap panen. Bahkan ia mengaku kekurangan stok buah untuk memenuhi tingginya permintaan saat mendekati Imlek.
“Permintaan buah naga paling banyak kirim ke Bandung, Jakarta, Bali, Surabaya, hingga Jogyakarta,” rincinya.
Petani buah naga di Lumajang. (Sariagri/Arief L)
Baca Juga: Penerangan di Kebun Naikkan Omzet Petani Buah Naga Tiga Kali Lipat
Sepi Peminat di Indonesia, Ternyata Buah Ini Tinggi Peminat di Cina
Lebih lanjut, Sutris mengklaim buah naga yang dikembangkannya berbeda dengan yang dijual di pasaran.
“Dijamin rasa manis buah naga di sini melebihi yang dijual di daerah lain. Sebab buah naga yang ada di pasaran rasanya ada sedikit masam. Selain itu buah naga produksi kami berkadar air hingga 90 persen. Karena itu pelanggan kami terus meningkat tajam saat tahun baru Imlek,” ungkapnya sambil memperlihatkan irisan buah naga yang baru dipetik.
Tak hanya itu, peningkatan volume permintaan membuat petani buah naga juga diuntungkan dengan naiknya harga buah.
Sejak awal Januari 2022 lalu, buah naga grade A yang semula dihargai Rp12.000 per kilogram (kg), kini harganya naik menjadi Rp15.000/kg. Sedangkan grade B yang lebih kecil ukurannya semula dijual Rp9.000/kg kini naik mencapai Rp10.000/kg.
“Dengan naiknya permintaan dan harga, tentu saja omzet kami melonjak. Selama dua minggu di awal Januari kemarin kami mendapat pemasukan Rp50 juta. Pendapatan tersebut akan naik pada pekan depan jelang imlek,” tuturnya bangga.
Video Terkait